MEMPERINGATI 1 MUHARRAM DENGAN KEBIJAKSANAAN DAN KEHARUMAN ADAB
1 Muharram bukan hanya sekadar awal tahun baru dalam kalender Islam, tetapi juga momen penting untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam dan untuk memperdalam spiritualitas umat Islam. 1 Muharram adalah waktu yang baik untuk umat Islam merenungkan perjalanan spiritual mereka. Ini adalah kesempatan untuk memikirkan tujuan hidup, menilai kebaikan yang telah dilakukan, serta merencanakan perbaikan untuk masa depan. Banyak umat Islam mengambil kesempatan ini untuk melakukan introspeksi mendalam dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah.
Salah satu hal yang terpenting yang perlu kita renungkan yaitu tentang adab dan 'ilmu. Sering kita temui di zaman sekarang ini orang yang lebih memprioritaskan ilmu tanpa diiringi dengan adab, sehingga banyak kita lihat orang yang tidak menghormati guru yang mengajarinya dahulu karena menganggap ilmunya lebih tinggi dari gurunya, sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Asyam Hafizh dalam ceramah beliau di Masjid raya Bingkudu dalam rangka memperingati 1 Muharram yang diadakan oleh Pondok Pesantren Miftahul 'Ulumi Syar'iyyah. (17/7/2024)
Beliau juga menyampaikan bahwa tidak sedikit orang yang gagal dalam karirnya karna kesombongannya. Ada seseorang yang bercerita kepada beliau (Ustadz asyam Hafizh) bahwa dia merupakan orang yang paling pintar disekolahnya, selalu menjadi peringkat pertama, bahkan mengikuti Olimpiade. Tetapi bukan kehidupan yang sukses maupun pekerjaan yang diidamkan yang dia dapatkan, tetapi malah sebaliknya, dia sekarang menjadi Office Boy (OB), kenapa bisa begitu, karena meskipun dia pintar tapi ada kesombongan di dalam hatinya.
Oleh karena itu, diakhir ceramah beliau Ustadz Asyam Hafizh berpesan kepada santri Pondok Pesantren Miftahul'Ulumi Sya'iyyah "Menuntut 'ilmu itu memang penting (wajib), tetapi harus dibarengi dengan adab, tidak ada gunanya memiliki banyak ilmu tapi tidak beradab. Tidak akan berkah 'ilmu jikalau tidak dengan ridha seorang guru, dan mudahnya ilmu itu juga diperoleh dengan sebab ridhanya guru."