Peringatan Hari Santri dan Perpisahan Mahasiswa PPL UIN Sjech M. Djamil Djambek: Pementasan Cosplay

Peringatan Hari Santri di pondok pesantren kami tahun ini terasa sangat istimewa. Selain sebagai momen peringatan bagi santri, acara ini juga menjadi ajang perpisahan bagi mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari UIN Sjech M. Djamil Djambek, yang selama beberapa bulan telah berbagi ilmu dan pengalaman dengan para santri. Acara ini dimulai dengan sesi perpisahan dan dilanjutkan dengan pementasan cosplay yang menggambarkan sosok-sosok para sahabat Nabi dan figur teladan lainnya.

Acara dibuka dengan sambutan dari pimpinan pondok pesantren, yang menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada mahasiswa PPL atas dedikasi dan upaya mereka dalam mengajar, mendampingi, dan membimbing para santri. Kehadiran mereka tak hanya meningkatkan pengetahuan santri dalam pembelajaran kitab kuning, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di pesantren.

Mahasiswa PPL turut berbagi pengalaman berkesan mereka selama berada di pesantren. Beberapa dari mereka merasa mendapat pelajaran berharga tentang kedisiplinan dan keteguhan iman yang ditunjukkan oleh para santri.

Sebagai kenang-kenangan, Mahasiswa PPL memberikan cinderamata kepada Pondok Pesantren sebagai tanda penghargaan. Suasana haru bercampur kebahagiaan mewarnai momen ini, dan semua berharap silaturahmi tetap terjalin meski mereka sudah kembali ke kampus.

Setelah sesi perpisahan, acara dilanjutkan dengan pentas seni cosplay yang menampilkan santri dalam peran tokoh-tokoh teladan dari sejarah Islam. Beberapa sahabat Nabi dan tokoh terkenal yang dipilih untuk dipentaskan adalah Umar bin Khattab, Bilal bin Rabbah, Hamzah bin Abdul Muthalib, Hindun, Maryam, dan Nabi Nuh. Setiap tokoh memiliki nilai moral yang diharapkan dapat menginspirasi para santri dalam kehidupan mereka.

Umar bin Khattab:

Dalam perannya sebagai Umar bin Khattab, santri menggambarkan karakter Umar yang tegas dan berani dalam menegakkan kebenaran. Umar dikenal sebagai sosok yang penuh ketegasan, tetapi hatinya selalu tunduk pada kebenaran. Melalui pementasan ini, para santri diajak untuk meneladani keberanian Umar dalam menjalani hidup dengan prinsip yang kuat dan adil.

Bilal bin Rabbah:

Bilal, yang merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi, diperankan oleh seorang santri yang membawa pesan tentang keteguhan iman. Melalui peran ini, para santri belajar tentang kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi ujian hidup dan menjaga ketulusan iman, sebagaimana Bilal teguh dalam memperjuangkan keyakinannya.

Hamzah bin Abdul Muthalib:

Dalam pementasan Hamzah, yang dikenal sebagai “Singa Allah,” para santri menggambarkan keberaniannya di medan perang untuk melindungi agama. Hamzah adalah lambang dari kekuatan, keberanian, dan kesetiaan. Nilai ini penting untuk ditanamkan, terutama dalam hal kesetiaan kepada agama dan keberanian menghadapi tantangan.

Hindun binti Utbah:

Sosok Hindun yang memiliki perjalanan spiritual yang berliku diperankan dengan penuh penghayatan. Sebagai perempuan yang pernah menentang Islam, lalu kemudian memeluk Islam dengan penuh ketulusan, Hindun menjadi simbol perubahan dan pembelajaran dari kesalahan masa lalu. Peran ini mengajarkan para santri bahwa setiap orang berhak berubah menjadi lebih baik dan mendekat kepada kebenaran.

Maryam:

Maryam adalah simbol dari ketulusan, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah. Melalui peran Maryam, santri belajar mengenai pentingnya ketulusan dalam beribadah dan menjaga kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

Nabi Nuh:

Dalam kisah Nabi Nuh, santri diajak meneladani keteguhan beliau dalam mengajak kaumnya kepada kebenaran meskipun mengalami banyak rintangan. Pementasan ini mengingatkan bahwa seorang muslim harus berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan dan jangan mudah menyerah dalam menyebarkan kebenaran.

- - - - - - - - - - - -

Acara peringatan Hari Santri kali ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang mendalam bagi para santri untuk meneladani nilai-nilai luhur para sahabat dan tokoh teladan Islam. Selain itu, momen perpisahan dengan mahasiswa PPL menjadi kenangan berharga yang mempererat hubungan antara santri dan pendidik. Semoga semangat yang dibawa dalam acara ini terus hidup dalam keseharian para santri, membentuk mereka menjadi pribadi yang kuat, beriman, dan memiliki akhlak mulia.