Santri Kreatif Pentaskan Drama Kisah Sahabat di Hari Santri 2025: Wujud Cinta dan Teladan bagi Gener

Canduang, 22 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, para santri Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulumi Syar’iyyah V Suku Canduang menggelar berbagai kegiatan istimewa di Kampus 1. Suasana hari itu terasa sangat meriah dan penuh makna. Salah satu kegiatan yang paling berkesan dan mengundang decak kagum dari para guru, santri, dan masyarakat sekitar adalah pementasan drama bertema kisah sahabat Nabi Muhammad ﷺ.

Acara ini menjadi wujud nyata kreativitas dan semangat juang para santri dalam meneladani nilai-nilai perjuangan Islam melalui media seni peran. Dengan mengusung konsep “Belajar dari Perjuangan Sahabat Rasulullah”, para santri berusaha menggambarkan kehidupan sahabat Nabi yang penuh pengorbanan, keikhlasan, dan cinta kepada Allah serta Rasul-Nya.

Yang membuat kegiatan ini semakin mengagumkan adalah seluruh kostum dan perlengkapan panggung dibuat secara mandiri oleh santri. Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana dari lingkungan sekitar, mereka menciptakan kostum layaknya zaman sahabat—dari jubah dan sorban, hingga perisai dan pedang yang dibuat dari kardus, kayu, dan kain bekas.

Tidak hanya itu, santri juga mendesain latar panggung dengan penuh semangat gotong royong. Mereka membuat tiruan tenda-tenda sahabat, gurun pasir, serta bendera Islam yang berkibar di panggung utama. Semua ini membuktikan bahwa santri bukan hanya piawai mengaji dan belajar kitab, tetapi juga memiliki jiwa seni, kreativitas, dan kerja sama tim yang tinggi.

Pementasan drama ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga pesan dakwah dan pendidikan karakter. Kisah perjuangan sahabat Nabi seperti keberanian Sayyidina Umar bin Khattab, keteguhan Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan keikhlasan Bilal bin Rabah diperankan dengan penuh penghayatan. Adegan demi adegan membuat penonton larut dalam suasana haru dan bangga, bahkan tak sedikit yang meneteskan air mata saat menyaksikan pengorbanan sahabat dalam menegakkan Islam.

Selain menjadi ajang ekspresi seni, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran berharga bagi santri. Melalui drama, mereka belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, disiplin waktu, komunikasi, dan tentu saja—menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah dan para sahabat.

Peringatan Hari Santri di Ponpes Miftahul ‘Ulumi Syar’iyyah tahun ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat jati diri santri sebagai penerus perjuangan ulama dan sahabat Nabi. Melalui kegiatan seperti drama ini, pesantren berupaya menanamkan bahwa menjadi santri berarti siap berjuang dengan ilmu, amal, dan akhlak.

Dengan semangat “Jihad Santri, Jayakan Negeri”, Pondok Pesantren Miftahul ‘Ulumi Syar’iyyah terus meneguhkan diri sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga berjiwa kreatif, mandiri, dan berakhlakul karimah. Kegiatan Hari Santri tahun ini menjadi bukti bahwa semangat santri tidak pernah padam — dari mimbar ilmu hingga panggung karya, mereka terus menebarkan cahaya Islam di tengah masyarakat.